Nekat, kata yang kedengarannya sangat tidak baik bagi seseorang yang melakukannya. Kata yang menunjukkan kekeras kepalaan orang. Orang yang nekat sering sekali diidentikkan dengan orang yang egois dan keras kepala. Stigma negatif yang timbul seakan menutup sebuah hal yang baik dari sebuah kenekatan. Banyak orang yang menganggap bahwa nekat itu perbuatan yang dilakukan tanpa pemikiran yang panjang.
Memang kita sebagai manusia tidak bisa memprediksikan apa yang akan terjadi dimasa depan tanpa melakukannya dengan sepenuh hati. Kita takkan pernah menjadi kuat bila kita tidak nekat untuk melakukan apa yang membuat kita penasaran. Tetapi jangan sembrono juga. Selalu ada aspek yang selalu diperhatikan untuk melakukannya.
Pengalaman aku dengan kata nekat ini sangat bermakna, mungkin kalau aku tidak senekat dan segila itu aku sudah tidak bisa melakukan apa-apa sekarang. Hal yang menghambat aku untuk selalu nekat, hanya orang tua dan keluarga. Teringat akan indahnya sebuah keluarga membuatku bisa mengurangi kenekatan saya dalam melakukan berbagai hal.
Salah satu kenekatan yang sangat ekstrim yang pernah aku lewati adalah ketika aku pertama kali bisa berenang. Saat itu aku dan teman teman Delima Nur Genk(nama jalan samping rumahku) pengen mandian, mandian merupakan istilah anak gaul zaman dulu ketika kami mandi dan berenang setengah-tengah yang kami lakukan. Banyak tempat yang pernah kami jajal, dari danau, air terjun, sungai, laut hingga kolam ikan orang pernah kami ubek-ubek(nakal dikit lah). Hampir enam tahun kami berkumpul saya tidak pernah bisa berenang pada saat itu, aku ingat sekali ketika itu aku sangat cupu dengan dunia renang-perenangan. Aku begitu bego dengan olahraga yang satu ini. Untungnya aku punya temen satu nasib sial sama aku. dan itu membuatku tak begitu minder dengan yang lain. Tiba saatnya waktu aku sudah lulus dari SD dan akan melanjutkan study ku diluar kota mengikuti orang tua.
Aku dan teman-teman Delima Nur Genk pengen mandian, mungkin ini bisa ku sebut dengan perpisahan dengan teman-temanku karena sebentar lagi aku sudah tidak bersama teman-teman setiap hari. Saat itu kami mandian di sebuah danau dibalakang POLRES batulicin, karena danau ini jauh sekali dari tempat tinggal kami, maka kami pun mencarter mikrolet untuk sampai kesana( sebenarnya enggak mencarter sih cuman satu mikrolet isinya kami semua).
Setelah sampai kami pun mulai menanggalkan semua pakaian kami kecuali semp*ak. Kami mulai menceburkann diri ke Danau tersebut. Dan aku sangat kaget ketika teman satu nasib cupu sial dan apalah itu, bisa berenang. Ini membuatku patah hati bagaikan aku ditolak Cinta sama Agnes Monica. Aku mulai merasa minder tapi entah kenapa, rasa minder itu hanya singgah sesaat. Aku mulai memberanikan diri untuk nyebur dalam danau yang lebih dalam.
Akupun loncat dari atas, berrrrrrrrrrrr,,, aku ngamabang, aku bisa mamen,,,
Betapa senangnya pada saat itu. Aku merasa separti diterima cintaku sama Medina Kamil mamen...
Aku dah mulai berani berenang sana sini. KePeDe ku meningkat tajam kayak artis yang punya banyak follower. Ironisnya KePeDeanku yang berlebihan hampir membuatku mati di Danau itu. Gimana tidak, baru beberapa menit aku bisa berenang, aku lupa kalo aku masih newbie dengan dunia renang yang sesungguhnya. Saat aku berenang, ada temen aku yang megang punggungku saat itu, aku pun langsung goyah dan hampir tenggelam. Aku sudah berontak dan tendang sana tendang sini diair. Untungnya saat itu aku bisa meraih daratan tanpa tahu apa aku bisa bertahan dengan keadaan genting itu.
Setelah kejadian itu aku ngk berani langsung kedaerah yang dalam. Aku berenang hanya didaerah yang dekat dengan daratan. Kejadian ini memang sangat riskan untuk sebuat kenekatan, tetapi kenekatan ini membuat saya bisa menikmati indahnya dunia perenangan yang dulunya hanya menjadi sebuah mimpi di siang bolong.
tetap nekat ya, tapi jangan hilangkan kewaspadaan, dan selalu berdoa... :)
\m/
KALIAN LUAR BIAAASSSAAAAAAAAA :D